Nah, bermain judi saja diharamkan dalam agama Islam, apalagi makan dan minum dari hasil judi, maupun itu judi bola, judi online dan judi lainnya.
Makanya, jangan berbangga hati terlebih dahulu bila dapat hasil uang fantastis dari judi, dan hasil uang judinya digunakan untuk makan serta minum.
Dalam ceramah ustaz dr Firanda Andirja katakan, jangan mau makan dari uang hasil judi, karena itu adalag haram. Namun, ia sebutkan, bila anda ditraktir teman untuk makan dan minum dari uang hasil judi dan Anda ttidak mengetahuinya maka itu tidak apa-apa.
"Akan tetapi bila anda memakan dan minum hasil judi dan anda mengetahui uang untuk membeli makanan dan minuman dari hasil uang judi, maka berdosa dan itu hukumnya haram," kata ustaz dr Firanda Andirja seperti dikanal dari Halo Ustaz.
Kemudian, Habib Muhammad bin Anies Shahab katakan, sangat dilarang keras dalam agama Islam untuk bermain bola atau taruhan bola saat momentum piala dunia 2022 ini.
Sebab, bermain judi atau taruhan bola serta judi apapun, itu hukumnya haram.
"Bermain judi itu tidak boleh, baik itu yang online maupun yang offline. Apalagi taruhan pada pertandingan sepak bola, itu haram hukumnya," ujar Habib Muhammad bin Anies Shahab.
Halaman Selanjutnya :
Sambungnya menjelaskan, apapun bentuk taruhannya atau judinya di antara dua orang, itu hukumnya haram dan sangat tidak diperbolehkan.
Sambungnya menjelaskan, apapun bentuk taruhannya atau judinya di antara dua orang, itu hukumnya haram dan sangat tidak diperbolehkan.
Selai itu, Habib Muhammad bin Anies Shahab jelaskan, bila ada orang yang mengerti soal hukum bermain judi dan tidak melakukan permainan judi atau taruhan, insyaAllah dirinya akan dijaga oleh Allah SWT.
Memang diketahui, setiap manusia tak luput dari kesalahan, dan sebaik-baiknya manusia yang melakukan kesalahan adalah manusia yang ingin bertaubat.
Ilustrasi Percudian Bola
Maka dari itu, buat Anda yang sering berjudi begitu dianjurkan untuk meninggalkannya. Hal itu lantaran, bermain judi atau taruhan bola sangat diharamkan dalam agama Islam.
Sebab, azab orang orang yang sering berjudi akan diberikan Allah SWT azab yang mengerikan. Oleh sebab itu, disarankan orang yang sering berjudi segera bertaubat dan ucapkan istigfar, 'astaghfirullahaladzim'.
Dilansir dari berbagai kanal muslim, dalil haram dalam bermain judi sangat jelas.
إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” (QS. Al Maidah: 90).
Halaman Selanjutnya :
Dalam ayat yang mulia ini, Allah Ta’ala menggandengkan judi atau qimar dengan khamr, al anshab dan al azlam. Ini adalah perkara-perkara yang tidak diragukan lagi keharamannya. Oleh karena itu ini menjadi dalil haramnya judi.
membuat lelucon berdasarkan isu sosial dan politik. Walaupun demikian, hasil karyanya tersebut selalu masuk box office di Indonesia.
Warkop DKI merupakan sebuah grup lawak yang terkenal karena candaannya yang menyinggung isu sosial dan politik. Seperti salah satunya adalah kasus suap-menyuap demi membungkam seseorang yang sering terjadi di tengah masyarakat.
Salah satu anggota Warkop DKI,
menuturkan jika mereka sengaja membuat lelucon yang diisi dengan pesan moral. Hal tersebut ditujukan agar masyarakat bisa lebih peka terhadap lingkungan sosial.
Salah satu contohnya terdapat di sebuah adegan dalam film
(1982) yang disutradarai oleh Iksan Lahardi. Adegan tersebut menggambarkan Kasino yang diberi uang tutup mulut oleh bosnya setelah tertangkap basah sedang berduaan dengan seorang wanita di semak-semak.
"Kasino setiap ketemu bosnya, 'bos jangkrik bos,' ya dikasih duit, bolak balik kaya gitu. Ya keadaan yang ada kan seperti itu, jadi sekelilingnya itu diam karna dibungkam,” kata Indro Warkop DKI dalam tayangan
di Metro TV, Jumat, 5 November 2021.
Film-film Warkop DKI yang kebanyakan mengangkat isu sosial dan politik tersebut selalu tembus box office di bioskop Indonesia. Film terlaris Warkop DKI pada zaman itu adalah Maju Kena, Mundur Kena.
Namun, Indro mengatakan terdapat juga satu film dari Warkop DKI yang kurang laku di pasaran yaitu
Walaupun tetap menyentuh box office tetapi jumlah penonton film tersebut berada di bawah film-film Warkop DKI lainnya.
“Yang terendah saya lupa, setan kredit kalo enggak salah.
gitu, tapi tetap box office. Waktu itu kan lagi rame-ramenya lah demo-demo gitu mahasiswa tahun 1983-an,” lanjutnya.
Sementara itu, di tahun 2016, Falcon Pictures membuat seri film komedi
yang diadaptasi dari bagian film Warkop DKI asli. Seri film tersebut berlanjut hingga film keempatnya
yang dirilis pada tahun 2020.
Meringankan Tugas Administrasi Tenaga Medis
Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan kesehatan, rumah sakit harus mulai berfokus untuk menerapkan Electronic Medical Record (EMR). EMR atau rekam medis elektronik memungkinkan berbagai catatan administrasi rumah sakit dibuat dan diakses secara digital melalui perangkat komputer maupun tablet tenaga medis.
Dengan EMR, berbagai informasi medis pasien akan terintegrasi di seluruh unit layanan dan dapat diakses secara digital. Petugas rekam medis tidak perlu lagi mengambil data rekam medis pasien dan mengantarnya ke ruang poli rawat jalan. Petugas pendaftaran dapat dengan mudah mengakses data pasien, mencatat keluhan pasien, dan secara langsung meneruskan ke poli yang dituju. Dokter poli rawat jalan dapat dengan mudah mengakses data pasien tersebut secara real-time.
Selama proses pemeriksaan, dokter juga dapat dengan mudah mengakses informasi dari laboratorium atau penyedia lain. Hal ini akan menghemat waktu staf tenaga medis yang sebelumnya banyak dihabiskan untuk menjalankan sistem administrasi manual. Dukungan akses informasi yang cepat juga menjadi aspek penting yang membantu tenaga medis melakukan diagnosis dan mengambil keputusan perawatan yang tepat bagi pasien. Lebih sedikit waktu yang digunakan untuk pekerjaan administratif, maka artinya akan tersedia lebih banyak waktu luang untuk melayani lebih banyak pasien.
Rumah sakit dapat mulai merencanakan untuk mewujudkan sistem tersebut dengan penerapan sistem EMR seperti AVIAT SIREM. Sistemnya memungkinkan tenaga medis untuk melakukan pencatatan langsung ke dalam sistem komputer melalui aplikasi. Selain lebih praktis, dokter maupun staf administrasi dapat memanfaatkan berbagai fitur pendukung untuk menambahkan atau mengedit data rekam medis secara lebih cepat.
Segera diskusikan rencana pengembangan tersebut dengan tim marketing AVIAT untuk mewujudkan layanan rumah sakit yang lebih efektif dan efisien! (Septiani)
tvOnenews.com - Judi, merupakan perbuatan yang begitu dibenci Allah SWT. Maka wajar saja, bila bermain judi sangat dilarang keras oleh agama Islam dan hukumnya begitu haram.
Ketika membayangkan tentang pekerjaan di rumah sakit, sebagian besar pasti akan memikirkan tugas-tugas tenaga medis seperti dokter, perawat, radiolog, apoteker, dan sebagainya. Hanya sebagian sedikit yang memikirkan tentang para petugas administratif di rumah sakit. Meskipun tidak menjadi bagian utama, administrasi merupakan aspek yang sangat penting dan harus tersedia dalam kegiatan pelayanan rumah sakit. Dukungan sistem administrasi yang baik akan mengoptimalkan kinerja di setiap unit pelayanan rumah sakit.
Dalam proses pemeriksaan dan perawatan pasien, fungsi administratif disebut sebagai sistem rekam medis. Rekam medis berisi informasi tentang catatan pemeriksaan pasien mulai dari identitas, pengobatan yang sedang dijalani, kondisi kesehatan, hasil laboratorium, hingga tagihan berobat pasien. Catatan rekam medis membantu para tenaga medis dalam membuat diagnosis serta merencanakan pengobatan maupun perawatan yang tepat diberikan kepada pasien. Rekam medis juga menjadi dokumentasi tindakan medis yang diberikan kepada masing-masing pasien, yang setelahnya juga dapat berfungsi sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit.
Pekerjaan Administrasi Habiskan Waktu Kerja Petugas Medis
Meskipun terlihat simpel, nyatanya pekerjaan administratif rumah sakit banyak menyita waktu kerja staf rumah sakit. Dilansir dari pubmed.com, survei nasional yang dilakukan di Amerika kepada 4.720 dokter dengan jam kerja minimal 20 jam setiap minggunya untuk merawat pasien secara langsung. Ditemukan bahwa rata-rata tenaga medis menghabiskan hingga 16.6% waktu kerjanya untuk melakukan pekerjaan administrasi. Angka tersebut sama dengan menghabiskan 8,7 jam setiap minggunya untuk berurusan dengan catatan administrasi.
Banyaknya waktu yang dihabiskan untuk melakukan pekerjaan administratif dikarenakan saat ini sebagian besar tenaga medis melakukan tugas pencatatan secara manual. Bukan hanya menjadi beban kerja dokter saja, beban administrasi yang besar juga terjadi pada hampir seluruh alur proses layanan rumah sakit. Sebelum melakukan pemeriksaan, petugas rekam medis akan membawa kartu berobat dan keluhan pasien ke dokter di poliklinik. Petugas poliklinik terlebih dulu mencatat data pasien seperti nomor rekam medis, jenis kunjungan, tindakan serta pelayanan yang diberikan, dan informasi lainnya pada buku registrasi pasien rawat jalan. Barulah rekam medis sampai di tangan dokter poliklinik, yang kemudian harus membuat catatan pemeriksaan setiap pasien yang diperiksa.
Itu semua baru tahap pengambilan berkas rekam medis dan penginputan hasil pemeriksaan terbaru. Setelah dokter membuat catatan pemeriksaan, dokumen rekam medis kembali diserahkan ke petugas rekam medis untuk diperiksa kelengkapan pengisian rekam medisnya. Berkas rekam medis yang sudah lengkap dan sesuai kemudian akan disimpan kembali berdasarkan nomor rekam medis pasien.
Pada setiap alur proses layanan rumah sakit, pekerjaan administrasi menjadi beban kerja yang menghabiskan banyak waktu tenaga medis. Banyaknya waktu yang dihabiskan untuk pekerjaan-pekerjaan teknis ini membuat kapasitas tenaga medis untuk melayani pasien kurang optimal. Hasilnya, lebih sedikit pasien yang dapat dilayani setiap harinya.